Tuesday, February 12, 2013
2000-2012: Staf Pengajar di Anatomi FKUI
Tahun 2000 setelah lulus dokter saya melamar di beberapa tempat. Waktu itu secara bersamaan saya melamar di perusahaan farmasi dan di Divisi Anatomi FKUI. Penerimaan saya di Anatomi FKUI tertunda oleh berbagai hal, dan waktu itu saya sudah diterima di sebuah perusahaan farmasi dg gaji 2,5 juta. Namun akhirnya Divisi Anatomi FKUI memanggil saya dan menerima saya sebagai assisten dosen dengan gaji Rp. 400 ribu perbulan, tidak ada tambahan apapun. Berangkat dari passion saya untuk mengajar maka saya dihadapkan pada keputusan yg dilematis. Waktu jaman itu 2,5 juta perbulan dari perusahaan farmasi sangatlah menggiurkan namun akhirnya saya memutuskan untuk menjadi asisten dosen dengan gaji hanya 400rb perbulan untuk kerja full time, dan tidak ada tambahan lainnya.
Saya cukup menikmati mengajar, saya berusaha untuk membuat materi pelajaran yg rumit menjadi sederhana dan mudah dimengerti. Buku saya yang pertama saya hasilkan adalah Buku mewarnai “Jaras-jaras Neuroanatomi” terbitan CV Sagung Seto. Karena saya lebih sering mengajar di kelas internasional maka lahirlah buku kedua saya “Basic Neuroanatomical Pathways” terbitan Balai Penerbit FKUI. Kedua buku ini saya desain sedemikian rupa untuk mempermudah mahasiswa mengerti dengan cepat ilmu neuroanatomi. Beberapa video tutorial juga telah diedarkan kepada mahasiswa untuk mempermudah proses belajar mengingat waktu/jam kuliah neuroanatomi sangat terbatas.
Tahun 2002 FKUI mengalami perubahan sistem pendidikan dari metode konvensional menjadi metode “active learning”. Saya terlibat dalam pembuatan modul “Pembelajaran dan Memori” waktu itu bersama dr. Sawitono Amin Singgih. Metode integrasi ini masih dalam bentuk blok. Jadi integrasi hanya dilakukan pada tiap tingkat pendidikan. Tahun 2005 terbentuk kurikulum baru KBK 2005 yaitu mengintegrasikan mata kuliah dari tingkat dasar hingga tingkat klinik. Pada kurikulum ini saya sempat menjadi ketua modul Neurosains tahun 2011/2012.
Dalam perjalanan sebagai staf pengajar, segala sesuatunya tidak dapat berjalan dengan mulus. Waktu itu saya masuk pendidikan S2, dan pada semester awal saya mendapat tawaran untuk akselerasi langsung masuk ke jenjang S3 karena IPK saya 3.9. Semua prosedur sudah saya lakukan dan proposal penelitian S3 pun sudah matang didiskusikan dengan calon promotor. Namun, oleh kebijakan rapat divisi Anatomi maka saya terganjal tidak dapat masuk dalam akselerasi jenjang S3 walaupun pihak paska biomedik sudah turun tangan.
Dua buah buku Neuroanatomi sudah saya hasilkan, namun yang membuat saya kecewa, tahun 2007 rapat divisi anatomi menyatakan bahwa saya tidak boleh mengajar Neuroanatomi dengan alasan karena waktu pendidikan S2 saya pindah kekhususan dari anatomi ke histologi. Terus terang tahun 2007 adalah tahun yang cukup bermasalah karena waktu itu saya pindah praktek ke Tangerang. Saya sudah jarang ke Anatomi lagi dan enggan mengajar.
HP saya berdering,, “Greg,,, tolong kamu ngajar Neuroanatomi di kelas Internasional,,, di sini nggak ada yang bias ngajar,, dr.XX sedang jalan2 ke luar negeri”. Saya takut menyalahi aturan, tapi dr. Gondo yang waktu itu menjadi supervisor di kelas Internasional akan bertanggung jawab. Entah bagaimana sampai akhirnya keputusan rapat itu selalu dilanggar,,, saya tetap mengajar NEUROANATOMI di kelas Internasional.
Tahun 2012, setelah saya menyelesaikan tugas sebagai ketua modul Neurosains saya memutuskan mengundurkan diri dari FKUI. Alasan saya yang paling utama adalah saya ingin memberikan waktu yang lebih untuk keluarga, terutama anak2 saya. Anatomi FKUI harus ber-regenerasi, saya memberikan kesempatan bagi staf muda untuk maju dan berkembang. Kurikulum FKUI telah berubah dari KBK 2005 menjadi KBK 2012. FKUI juga akan pindah dari Salemba menuju Kampus UI Depok. Saya melihat FKUI berkembang luar biasa program pendidikannya. Teman-teman di kantor Anatomi cukup baik dan segala sesuatunya berjalan dengan lancar, kompak, dan sehati (walau kadang ada gesekan karena perbedaan pendapat yang wajar). Masalah honor pun terus terang sangat mencukupi. Kalau boleh saya buka, terakhir saya dapat take home pay perbulannya mencapai 10 juta lebih. Dan saya dengar akan terus dinaikkan program remunerasinya).
Akhir kata, semoga keberadaan saya sebagai staf pengajar dari th 2000-2012 dapat member manfaat kepada para calon dokter. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau ketidaknyamanan sewaktu saya bekerja. Oh,, ya buku saya “Basic Neuroanatomical Pathways” tetap akan dicetak ulang oleh BPFKUI, dan bila ada kesempatan saya akan member tutorial baik melalui media seperti youtube, twitter, ataupun forum kopdar bila ada pihak yang mau menyelenggarakan. Terima kasih banyak. Semoga sukses selalu!
Sunday, August 10, 2008
Working with passion
BERKARYA VS BEKERJA
Berkarya adalah kegiatan yang kita lakukan yang lebih dilatarbelakangi oleh passion sedangkan bekerja adalah kegiatan yang kita lakukan yang lebih dilatarbelakangi oleh pencarian nafkah. Idealnya adalah : pekerjaan kita adalah passion kita yang berarti dalam kita bekerja disitulah kita berkarya. Namun kadang hal ini sulit dilakukan. Berkarya yang merupakan passion (semangat dan cinta kita akan kegiatan itu) kadang tidak begitu menghasilkan uang sedangkan dalam kehidupan ini kita butuh cukup uang terutama bagi yang sudah berkeluarga. Semisal, aktivitas sebagai guru/dosen adalah passion saya. Membagi ilmu, membimbing mahasiswa, melakukan penelitian, membuat buku dll bisa menjadi mahakarya di dalam kehidupan seseorang namun apabila aktivitas tersebut tidak cukup menghasilkan nafkah untuk kehidupan yang layak, ya susah juga. Akhirnya mau nggak mau mungkin kita pindah pekerjaan atau melakukan usaha sampingan seperti bisnis MLM, atau buka waralaba, atau kalau saya buka praktek yang tentunya bisa menghasilkan uang lebih dari 10x gaji bekerja. (tapi kalo praktek dalam hal ini juga merupakan passion saya yang cukup menghasilkan ..... hehehe). Oya, bagi mahasiswa FKUI, 2 bulan lagi saya akan melaunching buku ke3 saya "Cara Mudah Belajar Neuroanatomi" yang juga merupakan buku mewarnai bangunan dan jaras2, diterbitkan oleh CV Sagung Seto. Wah, udah OOT nih..
Jadi, betapa tersiksanya orang yang bekerja tanpa passion. Namun, kasihan juga orang yang berkarya menuruti passion nya namun kantongnya kempis.. hehe.. Oleh sebab itu... pikirkanlah pekerjaan yang menjadi passion anda namun dapat menghasilkan kecukupan secara materi juga.... semoga bermanfaat dan bisa memberi inspirasi.
Wednesday, May 23, 2007
Hurdle in Academic Field
You might be under the impression that hurdles in the context of discrediting each other can only occur in the business field or in companies where the employees compete with each other to fight for certain position. In fact, you are TOTALLY WRONG! Even in the educational field it still happens eventhough the position or the carrier as a teacher or lecturer is not lucrative.So I have experienced this when I was promoted to directly pursue PhD programme because my magistrate index score was more than 3.75. I was totally blocked on behalf of the department meeting that conluded I couldn't further study without any clear reason. However, I released my expactation to take PhD programme.Lately, I have been blocked again to teach a subject - neuroanatomy. Neuroanatomy is a field that I have mastered and I have written books titled "Jaras-jaras Neuroanatomi" published by Sagung Seto and "Basic Neuroanatomical Pathways" published by Balai Penerbit FKUI as well as 2 neuroanatomy lecture on VCD's and 1 interactive lecture on CD. From 2001-2005 I got the authority to set up the neuroanatomy module and to become the resource person; however, suddenly I was just blocked without any reason and I was set aside. WHY? Most people think that they envy or intend to get the royalty share from my works.... it might be yes or it might be no. However, from the royalty share or the whole income from my teaching activity can be donated to the department. Teaching is my dedication and I am making a living not from teaching. It's my pure dedication. Their reason was when I took a magistrate programme, I changed my major to histology to prepare my PhD programme whose research was directed to microanatomy and biomolecular. So you can see how difficult it is to dedicate to the educational field eventhough it doesn't promise any financial profit. However, unethical competition still happens. Not to mention the matters of corrpution, collusion, and nepotism............ There are still a lot of things that I constrict myself not to tell you. "KKN" is quite common in a family run company but "KKN" in a teacing institution is totally embarrassing. I would like to extend my credit and my admiration to Rhenald Khasali that says in his book he often experiences hurdles in the educational field (FEUI). However, he managed very well to react with those unfavourable conditions and finally reached success... his last book "RECODE" has inspired me to sturggle more.
Wednesday, November 22, 2006
Tuesday, July 25, 2006
Hari demi hari
Pulang praktek jam 10 malam, baru makan... ehm makan sate ayam. Begitulah sehari-hariku... Bangun pagi jam4, mandi, berangkat dari rumah (Tangerang) ke tempat praktek di Galur. Praktek jam 7-9 pagi, lalu ke kantor, Dept. Anatomi FKUI, Salemba, sampai jam 3. Trus praktek sore lagi di Galur dari jam 4-9 malam. Fiuh... rasanya cuapek banget deh..... jadi "dukun dan suhu".
Untung ada istri tercinta yang sudah menunggu aku tiap pulang malam, nyiapin makanan, .................. Trus bangunin aku pagi2, masakin air hangat untuk mandi, dll.
Monday, July 24, 2006
Baru Mau Coba ......
Subscribe to:
Posts (Atom)